Beranda | Artikel
Cara Makmum Membaca al-Fatihah - Syaikh Utsman al-Khamis #NasehatUlama
Jumat, 5 Agustus 2022

Ia bertanya: “Jika aku shalat di belakang imam dan aku juga membaca surat al-Fatihah
pada shalat jahriyah( shalat yang bacaannya dikeraskan.), lalu imam sudah sampai pada akhir surat al-Fatihah, maka aku mengucapkan “aamiin” bersama imam.

Apakah aku harus mengulang al-Fatihah atau melanjutkan ayat yang sudah aku baca tadi?

Tidak, cukup melanjutkan pada ayat yang kamu berhenti tadi. Tidak perlu mengulang dari awal.

Namun jika kamu mengucapkan “aamiin” bersama imam, dan misalnya kamu sudah sampai ayat “iyyaka na’budu wa iyyaka nasta’in”,
maka cukup kembali melanjutkan dari ayat “ihdinash shirothol mustaqim …”

Kamu tidak perlu mengulangi bacaan al-Fatihah dari awal.

Ia masih bertanya lagi: “Bagaimana makmum bacaannya sampai pada pertengahan al-Fatihah, itu berarti ia tidak mendengarkan bacaan imam?”

Benar begitu pertanyaannya?

Itu berarti makmum tidak mendengar bacaan imamnya.

Intinya, ini terjadi jika makmum membaca al-Fatihah saat imam berhenti membaca di antara tiap ayat.

Terkadang makmum dapat membaca saat imam berhenti membaca di antara tiap ayat, seperti yang dikatakan Ibnu al-Mundzir.

Sebagai contoh jika imam membaca surat al-Fatihah dengan tenang
sebagaimana dulu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam membacanya.

Dahulu beliau membaca satu ayat satu ayat, dan berhenti di setiap akhir ayat.

Yakni membaca seperti ini, “Alhamdulillahi robbil ‘alamin.”
“Arrohmanirrohim.”
“Maliki yaumiddin.”
“Iyyaka na’budu …” Beliau tidak menyambung bacaan dua ayat sekaligus.

Namun beliau memisahkannya satu ayat satu ayat.

Di sini jika makmum membaca al-Fatihah di belakang imam, maka ia membaca perayat juga.

Yakni jika imam membaca, “Alhamdulillahi robbil ‘alamin.” Maka makmum juga membaca “Alhamdulillahi robbil ‘alamin.”

“Arrohmanirrohim.” Makmum juga membaca, “Arrohmanirrohim.”

“Maliki yaumiddin.” Makmum juga membaca, “Maliki yaumiddin.” Begitu seterusnya.

Jika imam sampai pada kalimat, “Ghoiril maghdhubi ‘alaihim wa ladh dhollin”, lalu langsung mengucapkan “aamiin”,
maka makmum tidak terus menyelesaikan bacaan al-Fatihahnya,

akan tetapi mengucapkan “aamiin” dulu, lalu kembali menyelesaikan bacaan al-Fatihahnya.

====

يَقُولُ إِذَا كُنْتُ أُصَلِّي مَعَ الْإِمَامِ وَأَقْرَأُ الْفَاتِحَةَ

فِي الْجَهْرِيَّةِ فَوَصَلَ الْإِمَامُ إِلَى نِهَايَةِ الْفَاتِحَةِ فَقُلْتُ مَعَهُ آمِينَ

هَلْ أَرْجِعُ وَأُعِيدُ الْفَاتِحَةَ مِنَ الْأَوَّلِ أَوْ أُكْمِلُهَا مِنْ حَيْثُ وَقَفْتُ

لَا، تُكْمِلُهَا مِنْ حَيْثُ وَقَفْتَ مَا يَحْتَاجُ تُعِيدُهَا مِنْ أَوَّلٍ

وَلَكِنْ لَوْ قُلْتَ مَعَهُ آمِينَ وَأَنْتَ وَصَلْتَ مَثَلًا إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ

تَرْجِعُ مَرَّةً ثَانِيَةً تُكْمِلُ اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ

مَا يَحْتَاجُ تُعِيدُ الْفَاتِحَةَ مِنْ أَوَّلِهَا

وَيَسْتَشْكِلُ يَقُولُ يَعْنِي كَيْفَ وَصَلَ إِلَى مُنْتَصَفِ الْفَاتِحَة مَعْنَى هَذَا أَنَّهُ مَا كَانَ يَسْتَمِعُ

هَكَذَا السُّؤَالُ؟ أَيْ نَعَمْ

أَنَّهُ مَا كَانَ يَسْتَمِعُ لِقِرَاءَةِ الْإِمَامِ

الْمُهِمُّ هَذَا إِذَا كَانَ يَقْرَأُ فِي سَكَتَاتِ الْإِمَامِ

أَحْيَانًا يَقْرَأُ كَمَا قَالَ ابْنُ الْمُنْذِرِ يَقْرَأُ فِي سَكَتَاتِ الْإِمَامِ

يَعْنِي إِذَا قَرَأَ الْإِمَامُ مَثَلًا الْفَاتِحَةَ مُتَأَنِّيًا

كَمَا كَانَ يَقْرَأُهَا النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

كَانَ يَقْرَأُهَا آيَةً آيَةً وَيَقِفُ عَلَى رُؤُوسِ الْآيَةِ

يَعْنِي يَقْرَأُ الْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ

الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ

إِيَّاكَ نَعْبُدُ مَا يَصِلُ آيَتَيْنِ مَعًا

وَإِنَّمَا آيَةً آيَةً يُفَصِّلُهَا آيَةً آيَةً

فَهُنَا لَوْ قَرَأَ الْمَأْمُومُ مَعَ الْإِمَامِ آيَةً آيَةً أَيْضًا

يَعْنِي إِذَا قَرَأَ الْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ قَالَ الْمَأْمُومُ الْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ

الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ قَالَ الرَّحْمَنُ الرَّحِيمِ

مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ قَالَ مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ وَهَكَذَا

فَإِذَا وَصَلَ إِلَى غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّينَ وَقَال آمِينَ مُبَاشَرَةً

مَا يَمْضِي الْمَأْمُومُ مِمَّا يَقُولُهَا

فَيَقُولُ آمِينَ مَعَهُ ثُمَّ يُعِيدُ وَيُكْمِلُ


Artikel asli: https://nasehat.net/cara-makmum-membaca-al-fatihah-syaikh-utsman-al-khamis-nasehatulama/